CUPLIKAN TERJEMAH KITAB M.BASUNI IMRAN (SAMBAS)


Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mengutus Rasulullah SAW sebagai nabi dan Rasul serta telah mewariskan ilmunya kepada para ulama, salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad Rasulullah SAW yang telah memdidik manusia agar menjadi hamda Allah yang beriman dan bertaqwa.

Tugas kelompok ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan judul  “  Syi’ar Islam di Sambas “ . terselesainya makalah ini merupakan hasil kerjasama dari berbagai pihak , dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
  1. Bapak Drs. H. Jamiat Akadol, M.Si.MH, selaku ketua STAIS Sultan Muhammada Syafiudin Sambas.
  2. Bapak Sunandar S.Sos.i selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
  3. Reka-rekan mahasiswa seperjuangan.

            Kami berharap makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas ini.

Sambas, 10 Mei 2010

                                                                                                            penyusun


تذكير

(سبيل النجاه × في تارك الصلاة)
---------------
Jalan kelepasan pada mengingatkan orang
Yang meninggalkan sembahyang
---------------------
Karangan H.muhammad basuni imran maharaja imam  agama islam di kerajaan sambas.

Brunai barat
----
“penjagaan ” tiada diharuskan bagi seorang mengecap
Atau menyalin ini risalah melainkan dengan izin dan dibenarkan oleh pengarangnya.


Tercetak di matba’ah Ahmadiyah 82 jln.sultan singapura

836-30




ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
ßôJysø9$# ¬! Å_Uu šúüÏJn=»yèø9$# )) والعاقبة للمتقين(( والصلاةوالسلام على اشرف المرسلين, سيد نا محمدواله وازوا جه واصحابه اجمعين. اما بعد...

( adapun kemudian dari pada itu ) maka ketahui olehmu hai orang yang mengaku dirinya muslim yang beriman ( percaya ) dengan Allah dan hari yang kemudian ( hari kiamat ) bahwa mendirikan sembahyang lima waktu itu satu daripada rukun-rukun yang islam yang lima seperti sabda Nabi kita Muhammad SAW.

( Hadits ) telah dibinakan ( dibangunkanlah ) akan islam itu atas 5:
  1. Meyakini bahwa tiada tuhan yang disembah ( diibadatkan ) dengan sebenar-benarnya melainkan Allah dan bahwa Muhammad itu pesuruh Allah yakni, mengucapkan dua kalimat ( syahadat ) dan,
  2. Mendirikan sembahyang dan,
  3. Member zakat dan,
  4. Haji dan,
  5. Puasa di bulan Ramadhan
Maka sembahyang itu fardu ain yakni wajib mendirikan sembahyang atas tiap-tiap mukhalaf ( orang yang akil baligh ) laki-laki dan perempuan. Dan perhatikan olehmu inilah kami menyatakan hukum sembahyang itu dan segala faedahnya, mudah-mudahan member faedah bagi orang yang menerima dengan hati yang bersih.
ûÓÍ_¯RÎ) $tRr& ª!$# Iw tm»s9Î) HwÎ) O$tRr& ÎTôç6ôã$$sù ÉOÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# ü̍ò2Ï%Î! Firman Allah
        bahwasanya Aku, Allah tiada tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Aku maka sembah ( ibadatkan akan daku ) dan dirikanlah olehmu akan sembahyang supaya ingatkan Aku. Dan firman Allah.
 ãBù&ur y7n=÷dr& Ío4qn=¢Á9$$Î/ ÷ŽÉ9sÜô¹$#ur $pköŽn=tæ ( Ÿw y7è=t«ó¡nS $]%øÍ ( ß`øtªU y7è%ãötR
 dan perintahkanlah ahlimu dengan sembahyang sabarlah engkau atasnya tiadalah kami beritakan engkau akan rezeki ( bagi diri engkau dan yang lain dari pada engkau ) bermula kami memberi akan dikau rezeki. Dan firman Allah pada menyatakan faedah sembahyang
  žcÎ) no4qn=¢Á9$# 4sS÷Zs? ÇÆtã Ïä!$t±ósxÿø9$# ̍s3ZßJø9$#ur 3 t
bahwasanya sembahyang itu mencegah daripada yang sangat keji dan mungkar (barang yang tiada disukai Allah )  yakni tiap-tiap orang sembahyang dengan ikhlas dan khusyuk tiada dengan riya’ dan sum’ah dan ujub maka tiadalah ia akan mengerjakan yang demikian itu.dan firman Allah :
والذ ين هم على صلا تهم يحا فظون اولئك فى جنات مكرمون
 dan segala ……..yang ialah mereka itu atas sembahyang. Mereka itu memelihara sekalian bermula mereka itu didalam surge-surga dimuliakan

Dan berkata Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah : dan telah datang hadits mula-mula barang yang ditanya daripadanya akan hamba pada hari kiamat daripada sembahyang maka jika diterima akan diniscaya diterimalah segala amalnya dan jika ditolak akan diniscya ditolaklah juga segala amalnya. Dan sembahyang kita itulah akhir agama kita dan ialah mula-mula barang yang akan ditanya kita daripadanya besok ( yakni pada hari akhirat ) daripada segala amal kita itu maka tiadalah kemudian daripada hilang sembahyang itu islam dan tiada juga agama – apabila jadilah sembahyang itu akhir barang yang hilang daripada islam dan tiap-tiap suatu yang hilang akhirnya maka sesungguhnya hilanglah sekaliannya. Maka berpeganglah kamu dengan akhir agama kamu dan hendaklah diketahui oleh orang yang mempermudahkan sembahyang bahwa ia-nya telah menghilangkan akan agamanya. Dan telah dating hadits bahwasanya ( sembahyang itu ) akhir wasiat ( pesan ) tiap- tiap Nabi bagi umatnya kepada mereka itu ketika keluarnya dari dunia.
Dari karena itu amatlah besarnya dosa meninggalkan sembahyang dan inilah hadits-hadist Nabi SAW. Dan lainnya tersebut didalam kitab Az-zawajir bagi syeh Ibnu hajar al-haitami.
Mengeluarkan oleh Ahmad (  بين الرجل وبين الكفرترك اصلاة ) antara laki-laki dan antara kafir itu meninggalkan sembahyang. dan Muslim.
(   بين الرجل وبين الشرك اوالكفر تكالصلاة ) dan antara laki-laki dan syirik atau kafir meninggalkan sembahyang. Dan Abu Daud dan Nasa’i
(.  ليس بين العبد وبين الكفر الا تر ك الصلاة) tiadalah antara hamba dan antara kafir melainkan meninggalkan sembahyang. Dan Tarmidzi adalah sahabat-sahabat Muhammad SAW tiada mereka itu lihat akan sesuatu daripada segala amal meninggalkannya jadi kafir lain daripada sembahyang dan telah shahih khobar antara hamba dan antara kafir dan iman itu sembahyang maka apabila ia tinggalkan akan di maka sesungguhnya ia telah syirik dan bahwa sanya Rasulullah SAW
 (من تر ك الصلاة لقي الله وهو عليه غضان  ) barang siapa meninggalkan sembahyang niscaya menjumpailah ia akan Allah dan ia mereka atasnya. Dan bersabda Rasulullah SAW ( من تر ك الصلاة فقد كفر)barang siapa meninggalkan sembahyang maka sesungguhnya telah kafir. Dan berkata Muhammad Bin Bashor : “aku dengar Ishak berkata telah shohih daripada Nabi SAW bahwa orang yang meninggalkan sembahyang adalah kafir. Demikian itulah keadaan ...........ahli amal daripada Nabi SAW bahwa orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja tidak dengan uzur hingga lupa waktunya yaitu kafir. Dan berkata Ayyup bermula meninggalkan sembahyang kafir tiada bersalah-salahan padanya, Ahli Az-zawajir.
Hai orang muslim yang laki-laki dan perempuan inilah bunyinya hadits-hadits Rasulullah Muhammad SAW dan perkataan sahabatnya dan perkataan ulama pada menyatakan besarnya dosa meninggalkan sembahyang hingga jadi kafir orang yang meninggalkan akan dia dengan sengaja dan tidak dengan uzur menurut zhohir hadits-hadits itu.
Maka jikalau betul engkau muslim yang beriman dengan Allah  Ta’ala dan hari yang kemudian maka takutlah engkau hendak meninggalkan sembahyang dengan sengaja tidak dengan ke udzuran dan apabila ada dua orang laki-laki istri atau salah satu daripada keduanya meninggalkan sembahyang fardu dengan sengaja tidak dengan ke udzuran maka menurut dzohir hadits-hadits itu dan qaul yang mengatakan kafir orang yang meninggalkan sembahyang itu niscaya jadi kafirlah ia dan fassahlah nikah antara keduanya dan jikalau tiada bertaubat ia dan tiada kembali kepada islam dan tiada dibaharui akad nikahnya niscaya ia berzina selama-lamanya.
Dan berkata dalam kitab Az-Zawajir : berkata Said bin Musaib imam orang-orang tabi’in ( pada menyatakan orang yang lebih menta’khirkan dan melambatkan sembahyang ) ialah bahwa ia tiada sembahyang Dzuhur hingga datang Ashar dan tiada sembahyang Ashar hingga Maghrib dan tiada Magrib hingga Isya dan tiada sembahyang Isya hingga Fajar ( Shubuh ) dan tiada sembahyang Fajar hingga naik matahari. Maka barang siapa mati dan ia meninggalkan atas ini hal dan tiada bertaubat niscaya diancamlah akan dia oleh Allah dengan ghoyya dan ialah  waddi ( lambah ) didalam neraka jahannam yang jauh….lagi sangat siksanya. Dan firman Allah
×@÷ƒuqsù šú,Íj#|ÁßJù=Ïj9 ÇÍÈ tûïÏ%©!$# öNèd `tã öNÍkÍEŸx|¹ tbqèd$y ÇÎÈ
maka @÷ƒuq  bagi orang-orang yang sembahyang mereka itu lalai daripada sembahyang mereka itu. Bersabda Nabi SAW ialah mereka yang ta’khir ( melambatkan ) sembahyang itu dari waktunya. Dan arti @÷ƒuq  itu sangat siksa dan kata setengah...didalam neraka jahannam, jikalau dijalankan padanya gunung-gunung dunia niscaya hancur daripada sangat panasnya, maka ialah tempat orang yang mempermudah dengan sembahyang dan men ta’khirkannya melainkan bahwa ia bertaubat kepada Allah SWT dan menyesal atas barang yang ia telah taksir ( tidak kerjakan )
Ahmad dan Hakim barang siapa ketahui bahwa sembahyang atasnya hak yang wajib dan ia tunaikan akan dia niscaya masuklah ia akan surga. Dan Baihaqi dari pada Umar ra, datng seorang laki-laki kepada Nabi SAW maka berkata ia “ ya Rasulullah apakah segala amal yang terlebih suka kepada Allah pada islam “? Maka bersabda ia : (.الصلاة لوقتها ومن ترك الصلاة فلا دين له والصلاةعماد الدين) bermula sembahyang itu bagi waktunya dan barang siapa meninggalkan sembahyang maka tiada agama baginya dan sembahyang itu tiang agama. Dan meriwayatkan dzahbi bahwasanya SAW bersabda  yang artinya;
Apabila sembahyang hamba akan sembahyang pada awalnya waktu naiklah ia ( sembahyang ) kepada langit dan baginya nur ( cahaya ) hingga sampai kepada ‘arsy maka mintakan ampun ia bagi ampninya hingga hari kiamat dan berkat (sembahyang)  baginya: muda-mudahan memeliharakan engkau oleh Allah seperti engkau telah memeliharaka aku dan apabila sembahyang didalam bukan waktunya naiklah ia kelangit dan atasnya gelap maka apabila sampailah ia kelangit niscaya digulung akan dia seperti digulung akan baju yang buruk dan dipukul dengan dia akan muka yang ampuninya (sembahan itu)
Diriwayatkan daripada setengah salaf  : bahwa ia menanam saudaranya perempuan mati maka jatuh daripadanya ....didalamnya orang kedalam kuburnya dan ia tiada dosa ( tiada ketahuinya ) hingga sudah berpaling daripada kuburnya.  kemudian ia ingat akan dia  maka ia pun kembali kepada kuburnya dan ia gali akan dia kemudian daripada orang-orang telah kembali maka ia dapati kubur itu bernyala api diatasnya ( yakni dari dalam kubur ) maka lantas ia kembalikan tanah itu atasnya, dan ia kembali kepada ibunya ( umaknya ) menangis dan duka cita. Maka ia berkata “hai umak khobarkanlah pada saya dari hal saudara saya perempuan itu . dan apakah dahulu ia perbuat ?” berkata ia, “apakah engkau tanyakan dari halnya ?” berkata ia “hai umak saya lihat kuburnya bernyala diatasnya api”. Maka menangislah ( umaknya) dan berkata” hai anakku adalah saudaramu itu permudah-mudah dengan sembahyang dan ia ta’khirkan sembahyang daripada waktunya. Maka betapakah hal orang yang tiada sembahyang ?

read more...

No comments: